Metamorfosa Avril Lavigne
Muncul sebagai idola
remaja dengan gelar Punk Princess, Avril Lavigne menyebarkan “virus”
gaya berbusana baru, kombinasi antara skater, street syle, gothic, dan sedikit sentuhan girly. Namun kini, seiring usia nya, gaya Avril berubah menjadi lebih matang dan feminin.
“Ketika saya muda, saya senang bergaya ala skater dan kemudian gaya itu menjadi tren. Tapi sekarang saya sudah dewasa dan saya tidak menyangkal bahwa saya seperti perempuan lain yang suka gaun dan sepatu-sepatu cantik,” ujar Lavigne
Penyanyi asal Kanada itu pun mengatakan bahwa gaya busananya berubah seiring dengan usianya yang bertambah.
“Saya sadar, gaya saya berubah dan saya merasa hal itu wajar, bagian dari pendewasaan diri,” sambung Avril
Penyanyi kelahiran 1984 tersebut mengakui, perubahan gaya berbusananya sedikit banyak dipengaruhi lini fashion yang dia geluti yaitu Abbey Dawn.
“Inspirasi bagi Abbey Dawn datang dari kehidupan dan gaya pribadi saya. Ketika saya tergila-gila pada gaya punk dan rock n roll, elemen itu terlihat di koleksi Abbey Dawn. Tapi saya memang bukan fans berat gaya feminin dengan motif floral di mana-mana. Saya lebih suka menggabungkan garis atau motif grafis dengan sesuatu yang bergaya girly, sesuatu yang ingin saya pakai,” papar penyanyi bernama lengkap Avril Ramona Lavigne tersebut.
Theresa Shirley, pengasuh rubrik fashion mengatakan, Avril menonjol sebagai idola kaum muda karena gayanya yang unik.
Selain itu, Shirley juga mengatakan bahwa Lavigne mempertahankan niche fashion-nya dengan tampil dalam gaya personalnya di setiap kesempatan.
Tentu kita pasti ingat dengan jelas gaya Lavigne di awal karirnya.
Dasi tergantung longgar di atas kemeja bersiluet ramping berpadu dengan celana baggy beraksen rantai. Rambut pirang panjangnya tergerai lurus dengan sedikit highlight kontras di bagian poni. Eyeliner dan maskara tebal menjadi tata rias utama. Namun, kemarin di konsernya di Balai Kartini, Jakarta, Lavigne terlihat berbeda, lebih dewasa.
Mengenakan koleksi rancangannya sendiri dari Abbey Dawn, Lavigne terlihat kasual dalam palet hitam-putih. Motif grafis yang menjadi kekuatan rancangan Abbey Dawn diperlihatkan melalui grafis rangkaian gambar peniti yang membentuk inisial AD yang dipadu bersama celana pencil dan sepatu bot.
Lavigne jmenunjukkan dirinya tidak takut bergaya sensual. Gaya lingeriechicala Moulin Rouge sempat dijajalnya saat melakukan pemotretan untuk majalah Vanity Fair. Jauh dari rantai dan tengkorak, Lavigne berpose sensual dengan rambut ala 40-an, mengenakan lingerie berwarna hitam dan stiletto.
“Ketika saya muda, saya senang bergaya ala skater dan kemudian gaya itu menjadi tren. Tapi sekarang saya sudah dewasa dan saya tidak menyangkal bahwa saya seperti perempuan lain yang suka gaun dan sepatu-sepatu cantik,” ujar Lavigne
Penyanyi asal Kanada itu pun mengatakan bahwa gaya busananya berubah seiring dengan usianya yang bertambah.
“Saya sadar, gaya saya berubah dan saya merasa hal itu wajar, bagian dari pendewasaan diri,” sambung Avril
Penyanyi kelahiran 1984 tersebut mengakui, perubahan gaya berbusananya sedikit banyak dipengaruhi lini fashion yang dia geluti yaitu Abbey Dawn.
“Inspirasi bagi Abbey Dawn datang dari kehidupan dan gaya pribadi saya. Ketika saya tergila-gila pada gaya punk dan rock n roll, elemen itu terlihat di koleksi Abbey Dawn. Tapi saya memang bukan fans berat gaya feminin dengan motif floral di mana-mana. Saya lebih suka menggabungkan garis atau motif grafis dengan sesuatu yang bergaya girly, sesuatu yang ingin saya pakai,” papar penyanyi bernama lengkap Avril Ramona Lavigne tersebut.
Theresa Shirley, pengasuh rubrik fashion mengatakan, Avril menonjol sebagai idola kaum muda karena gayanya yang unik.
Selain itu, Shirley juga mengatakan bahwa Lavigne mempertahankan niche fashion-nya dengan tampil dalam gaya personalnya di setiap kesempatan.
Tentu kita pasti ingat dengan jelas gaya Lavigne di awal karirnya.
Dasi tergantung longgar di atas kemeja bersiluet ramping berpadu dengan celana baggy beraksen rantai. Rambut pirang panjangnya tergerai lurus dengan sedikit highlight kontras di bagian poni. Eyeliner dan maskara tebal menjadi tata rias utama. Namun, kemarin di konsernya di Balai Kartini, Jakarta, Lavigne terlihat berbeda, lebih dewasa.
Mengenakan koleksi rancangannya sendiri dari Abbey Dawn, Lavigne terlihat kasual dalam palet hitam-putih. Motif grafis yang menjadi kekuatan rancangan Abbey Dawn diperlihatkan melalui grafis rangkaian gambar peniti yang membentuk inisial AD yang dipadu bersama celana pencil dan sepatu bot.
Lavigne jmenunjukkan dirinya tidak takut bergaya sensual. Gaya lingeriechicala Moulin Rouge sempat dijajalnya saat melakukan pemotretan untuk majalah Vanity Fair. Jauh dari rantai dan tengkorak, Lavigne berpose sensual dengan rambut ala 40-an, mengenakan lingerie berwarna hitam dan stiletto.
Komentar
Posting Komentar